Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Pesan

  Kemarin sore dalam perjalan pulang dari rumah Simbok, sebutan untuk nenekku, aku naik motor dengan ibu ke arah barat. Saat itu juga, aku tak bisa lepas pandang dari bulatan cahaya oren. Matahari sore itu seperti tak berhenti melihatku. Seperti punya suara. Sedang aku mencoba mendengarnya melalui indera mata. Aku bahkan menyetir motor tanpa kesadaran penuh. Kami melaju mengikuti jalan menikung, berliku ke arah kiblat. Aku terpana. Setiap hari aku terpana melihat rupa-rupa matahari. Tak pernah kutemukan matahari seindah hari itu dengan hari lain. Pun dengan matahari hari ini, hari esok dan esoknya lagi. Setiap hari bagiku pesonanya tidaklah sama. Semua tampil dalam versi terbaik. Pada sebuah tanjakan di bawah pohon trembesi aku berhenti. Mengajak ibuku benar-benar memperhatikan pemandangan itu. Ibuku sekadar mengakui keindahannya, dan seolah merasa keindahan itu milik sang matahari sendirian. Tidak untuk siapapun yang memandangnya. Ia turun dari motor. Aku sedikit terhenyak dengan ti

Tidak Rela

  Mungkin aku terlalu banyak belajar tentang merelakan. Banyak hal lewat benar-benar jadi lampau begitu saja di hadapanku. Tak ada sisa kecuali lamunan hampa. Aku belajar, bahwa seuatu yang lewat begitu saja, artinya itu bukanlah milikku. Dan apapun yang bukan miliki, jauh dari genggamanku, diluar mampuku dan bukan hal yang patut kusesali. Dan hidup, katanya akan begitu tenang. Ketenangan yang didamba itu kini kurasakan hanya seperti uap saja. Semu dan tak benar-benar hidup. Aku rasa hdiup ini butuh ambisi dan satu rasa bergejolak. Dan ketenangan membuatku larut hingga hanyut. Selalu dalam suasana hampa dengan menafikkan gejolak-gejolak yang datang. Bahkan memaklumi kelalaian tanpa rasa gundah. Dunia seperti baik-baik saja dan setiap jiwa damai sentosa. Nyatanya hidup menggelar banyak problema yang tak cukup disikapi dengan gelagat diam, tanpa asa, tak paham duduk perkara. Seperti tak bernyawa! Ayo, berkelana! Inilah arena untuk kita benar-benar hidup dengan makna-makna. Tak akan p