Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Menangis karena Iklan

Gambar
Dina Tri Wijayanti 18107030091 #tugascoolyeah *** “Proses decoding bisa menempuh rute yang mengejutkan dan bahkan berlawanan dari makna yang diintensikan,” - kuliah Resepsi Audiens, Pak Rama. Seorang wanita yang bekerja sebagai copywriter periklanan di London mengunggah surat terakhir dari ayahnya yang bunuh diri. Wanita bernama Holly Brockwell itu mengaku hatinya tercekat. Ia telah cukup sedih atas apa yang menimpa ayahnya, dan sebuah iklan membuatnya semakin terpukul. Adalah iklan Hyundai IX35 yang membuat wanita itu dan banyak orang yang memiliki kondisi yang sama menangis. Pada 19 April 2013, merek mobil kenamaan itu meluncurkan sebuah iklan dengan topik bunuh diri secara implisit. Dalam iklan diperlihatkan seorang lelaki paruh baya yang mencoba mengakhiri hidupnya, mengunci dirinya dalam mobil dengan garasi yang tertutup tanpa udara. Ia berniat membiarkan dirinya menghirup gas monoksida hingga mautnya datang. Namun usahanya gagal karena ternyata mobil terseb

Bunga Tidurnya Tulus

Gambar
Bunga Tidur, Tulus Bekas gincu di sudut bibir kiri, di depan cermin, Sabtu pagi Aku tak tahu ini punya siapa Cukup jauh dari mabuk rasanya, Aku tak bermimpi Entahlah, ini pertanda apa Sering malu karna sujud hanya bila tertekan Duhai pria, yang mengaku-ngaku dewasa Konon kebal membeku, Ini dia si jago pemalu Bila kau pikir, aku sekuat itu 24/7 aku bahagia... Kau salah kawan Kudilindungi dendangan, Ini musikku, dia pagar jarak pandangmu Mustahil tak bercelah Di depan cermin, Sabtu pagi, aku bicara dengan pantulanku Bunga tidur bisa membawamu terkubur Jauh dari sekadar akar, hantui pikiran Kadang kujatuh cinta, kadang naik si pitam, kadang semua tuli ... Selama kulihat engkau senang, Yang lainnya kusimpan sendiri... * Makna lagu ini rasanya benar-benar sampai. Aku bisa memutarnya berkali-kali tanpa henti. Seperti sihir. Liriknya mampu meraih tanganku dan membawa ingatan pada segala keresahan hidup yang pernah hadir, ener

Ambisi Mekar

Gambar
Kita semua—setidaknya yang selama ini dijumpai—adalah hasil tempaan. Sejak awal kita telah terlatih. Anehnya semua latihan itu menempatkan kita pada satu seluk-beluk yang sama, meski dengan aba-aba yang tak selaras. Sehingga dalam beberapa momen kita serentak, kita ramai-ramai. Entah untuk melindungi maupun merundungi yang lain. Jiwa-jiwa yang terlatih adalah milik kita. Meski dengan tujuan yang antah berantah dan kalang kabut mencari jejak petunjuk, kita terlatih untuk tetap pongah—juga teguh pada saat yang sama. Kita terlatih untuk membuang segala apapun yang sepele. Apapun itu, kita harus dalam situasi yang penuh kepastian. Kita tak seharusnya jadi muram, suatu saat nanti. Kita harus terus bahagia. Kita harus terus punya pegangan yang kuat. Namun juga jangan sampai kita tak tahu angin apa yang akan berhembus di hari esok. Kita harus tahu semuanya dengan kepastian yang mantap, sebab-akibat yang jelas dan garis warna yang gamblang. Lalu jangan sampai kita diburu-buru waktu,

Lakon Perempuan Berhati Lautan

Gambar
Lakon Perempuan Berhati Lautan Barangkali benar bahwa esensi suatu karya seni adalah sentuhan hati penikmatnya. Sebuah karya yang luar biasa adalah yang berhasil mendekat dengan sangat tulus pada kenyataan-kenyataan hidup yang kita jalani. Sehingga kesederhanaan disini memegang kendali yang begitu kuat. Dalam film dramatis Siti, kesederhanaan itulah yang tercapai maknanya di benak penonton. Meski karya seni tersebut menyajikan persoaan-persoalan klise, alurnya mengalir dan kuat. Ditambah lagi dengan teknik pengambilan gambar yang tak henti menyoroti Siti ( long shot ), sebagai tokoh utama. Eddie Cahyono yang menggarap film ini mengaku sengaja menampilkan visual yang hitam-putih, sebab inilah yang ingin digelar: kehidupan Siti yang tanpa warna-warna. Siti memang digambarkan sebagai sosok perempuan yang menanggung banyak beban. Pergolakan batin terus-terusan diundang di setiap adegannya. Namun di saat yang sama, setiap adegan pula yang merangkai karakter utuh Siti. Seorang

Dunia Instagram Nan Jauh di Atas Sana

Gambar
Dina Tri Wijayanti 18107030091 #tugascoolyeah *** Postingan-postingan dalam akun Instagram saya beberapa diantaranya memiliki latar belakang visual yang mirip. Saya menemukan lebih dari empat potret awan di dalamnya. Entah mengapa. Namun saya sangat senang mengunggah objek-objek alam, hewan, pantulan cahaya, ataupun coretan-coretan tidak jelas ketimbang foto tubuh saya secara utuh. Apa yang saya sukai dan itu perlu untuk dibagikan, beberapa memang saya taruh dalam feed Instagram. Platform dalam internet, termasuk Instagram saya anggap sebagai cara mencetak keabadian. Apapun yang telah kita taruh disana akan menyisakan jejak yang tak akan terbatas ruang dan waktu. Kapan saja kita ingin meniliknya, mereka akan muncul dalam sekali enter . Munculnya media-media semacam ini memang memengaruhi bagaimana kita memahami konsep ruang dan waktu. Tak buruk. Namun perlu rasanya untuk kita kembali merenunginya. Setiap dari kita tahu bahwa ini bagian dari kemajuan media komunik