Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Lulus!

Terkadang saya menyadari bahwa saya telah tumbuh begitu cepatnya menuju dewasa. Waktu tak ubahnya hanya kedipan-kedipan cahaya yang cepat. Saya sudah lulus sekolah menengah atas! Cepat sekali. Sampai di umur tiga tahun saya tak tahu apa yang sudah saya lakukan dalam kehidupan ini. Saya juga tak ingat rasa dan bahasa apa yang ada pada diri saya waktu itu. Banyak imajinasi. Saya mulai sekolah di Taman Kanak-Kanak dari umur empat tahun kurang sampai lima tahun. Waktu itu saya  adalah anak yang pendiam. Saya ingat sekali. Saya tidak punya teman selain sepupu sendiri. Saya tidak seperti teman-teman lain yang ceria dan aktif bermain sana-sini. Ketika ingin bermain di sebuah wahana permainan saja, seringkali saya tak mendapat giliran. Bayangan ketika saya harus selalu menunggu giliran untuk bermain nampak dalam ingatan. Waktu itu saya selalu menunggu, meski tahu tidak mendapatkannya sampai bel masuk berbunyi. Entah perasaan apa yang saya rasakan waktu itu,yang jelas saya agak sedih meng

Untuk Jadi Ada

Pernahkah kamu, berjalan pelan-pelan atau bahkan seolah merayap, menundukkan kepalamu serendah mungkin, menyunggingkan senyum terbaik yang kau bisa, meletakkan hati kecilmu dan menyembunyikan suara impulsifmu serapat mungkin, sekecil mungkin, sedalam mungkin. Hingga mulutmu mengambil alih semuanya, situasi paling asyik bagi yang diseberang adalah yang utama, atau jika perlu mulutmu harus tega membunuh habis entitas aslimu. Dapatkah kamu rasakan, ketika bagian minoritas pada dirimu berkali-kali berteriak keras mengalahkan mayoritas, "Eksistensimu atas mata mereka itu nomor satu!" Kamu sebenarnya tak jarang dibuat meringis atas pantulan yang mereka beri, dan mungkin saja kamu sama sekali tak digubris, hingga untuk kesekian kalinya, mayoritas dalam dirimu berbisik lirih, "Eksistensimu tak butuh mata mereka. " Tapi, kamu lagi-lagi membiarkan mulut, sampai seluruh ragamu manut pada situasi yang nyaman bagi mereka, ikuti arusnya hingga kam

Batas Tanpa Batas

Gambar
~infinity~ Manusia itu unik. Sangat unik. Tuhan dengan begitu hebatnya menciptakan manusia yang hebat ini. Sampai-sampai saya sendiri yang juga sebagai manusia tak bisa merangkai kata-kata untuk mengungkapkan segala hal hebat yang Tuhan ciptakan. Mungkin kata-kata yang selama ada tak akan mungkin bisa mewakili semuanya dan mungkin tak ada kata yang bisa mewakilinya. Pengetahuan kita tak sampai secuil dari jagad raya, dari segala sumber pengetahuan. Manusia itu unik. Ketika dia tahu dan menyadari sesuatu, dengan penuh kesadaran juga mereka melupakan pengetahuan mereka. Manusia tahu bahwa ilmu mereka itu terbatas, tetapi dengan penuh kesadaran terus berlari melampaui batasan itu. Sudah jelas tak mungkin bisa. Hingga akhirnya, mau tak mau manusia mencari alternatif lain dengan menjadikan batasan itu sebagai batasan maksimal. Sehingga kalau mereka berada pada pertengahan, tak ada alasan lagi untuk tidak pongah. Toh, mereka sudah berhasil melampaui batas minimalnya, batas maksimal t