Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Surat dari kamu untuk aku, dua puluh dua tahun masehi

Gambar
  Telah berapa masa ke pungkur kau biarkan dirimu lampau begitu saja? Pedihnya yang teramat atau memang kamu yang lalai? Rasa-rasanya jalan begitu panjang untuk mentas dari kubangan yang sebetulnya kau gali sendiri. Dan masih saja belum tahu apa musababnya. Tapi sembilan bulan sudah lewat, dan kau baru benar-benar sempat menilik dirimu sendiri. Baru sempat nyalakan lagi pendar yang hampir-hampir habis masanya. Walau, ada yakin yang terpatri, tak akan sampai kamu padamkan janji-janji yang sudah jadi niat. Percikan-percikan kecil itulah yang memantikmu. Kalau tak disulut, ia akan terus mengepul, menyelimut pada benakmu, menjalari mandeknya gerakmu. Walau kelalaian tak sepatutnya terus-terusan kau rawat, terima kasih masih menyisakan setitik yakin, bahwa kau akan terus berupaya meluru terang temara yang menjauh dan kian jauh jika saja tak segera kau rengkuh lagi dan lagi. Bersesak-sesak peristiwa yang kau jalani. Masa yang ditarik ke belakang, adalah pintalan-pintalan penuh arti. Mereka t