Drink My Words

kepalaku teras yang menangkap gaduh dari ruang tengah menadah kepala lain yang lasah ia rongga lapang, dibawa angin buritan yang mengarah-arah kepalaku, serba wadah kata-kata di dalamnya rutin tumpah meluber jadi sumpah-sumpah kepalaku bunyinya lebih ringan daripada napas yang berdesah, tak lebih deras dari alir darah ia bunga karang, digerus air pasang yang memecah-belah di dalamnya, susah payah hanya sebesar zarah kepalaku, adalah bayang rintang yang menyaksikan tangan-tangan menengadah ia menunggu seorang penerjemah, yang asalnya dari antah berantah, kata-kata di dalamnya menjelma ruh-ruh basah: masuk ke cawan yang dituang oleh tanganku, diminum seteguk orang seisi rumah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hantu Pulang

Bukan Cerita Werkudara dan Arimbi

Lakuning Srengenge