Makam

 

Adakah kamu selalu mendengar suara kematian di dalam dirimu?

Suara itu begitu sumbing diantara bisingnya derap langkah masing-masing

Setiap liang dilalui getaran yang mendesir getir

Sewaktu-waktu, ada pemberhentian yang berlinang

Tak ada yang tersisa lagi. Tak ada yang dibisa lagi, kecuali berhenti

Tidakkah kamu menyadari, setiap pori-pori ialah liang lahat?

Mereka hanya menanti untuk diajak kembali pada peristirahatan paling akhir di dalam dirimu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lakuning Srengenge

Seri Catatan: On Beauty and Terror [Kupu-Kupu]

Bukan Cerita Werkudara dan Arimbi