Tumbal Hidup Puan
Perempuan itu selalu murung. Hatinya telah luka begitu dalam. Bumi yang dipijak sudah penuh duri. Rautnya masam. Ia disakiti oleh luka yang tak jujur. Ia melemah dan jadi limbung. Tak punya gairah lagi untuk memancarkan cahaya dalam dirinya. Rahimnya berkali-kali dilukai. Kemudian ia dikhianati oleh luka pada rahim lain. Sungguh, perempuan itu adalah manusia penuh kasih. Namun satu penghianatan menghancurkan semuanya. Cukup sudah ia dicabik-cabik, dikoyak-koyak. Lelaki memang hanya bisa menimbulkan luka. Perempuan itu berang dan kelewat kecewa. Bukan karena dirinya yang terluka. Ia cukup setia. Pun itu saja yang ia inginkan. Bukan balasan kasih yang ia mau. Sungguh. Ia hanya ingin, tak ada perempuan lain yang dilukai. Jika kau mencari pengorbanan paling gila oleh makhluk ciptaan Tuhan. Bukan lebah yang menyengat mangsanya dan rela mati dengan meninggalkan sebagian tubuhnya. Tapi perempuan. Perempuan berkorban melebihi lebah. Ia tak rela mati seperti lebah. Ia tak sepengecut i...