Mata Kalong Indonesia
Indonesiaku bercerita pada gelap malam yang tak riuh-rendah
Di atas kasur empuk tanah pertiwi ratusan ribu mata kalong Indonesiaku merebah
Mereka membeliak pada lampu atap yang sangat cerah
Lampu dengan cahaya merah dan putih di bawah
Mata-mata itu mengintai lelabah berdasi rapi pemancing amarah
Lelabah itu mondar-mandir di dekat lampu untuk membangun jaring-jaring yang dikatakan rumah
Rumah serat untuk masa depan yang indah
Masa depan untuk siapa maksudnya entahlah
Tepat dibawah rumah serat lelabah
Mata-mata kalong Indonesiaku yang berada di tanah melotot
Debu-debu penyusah pada rumah berjaring-jaring itu merontok
Indonesiaku mengerang sedikit jengah
Mata kalong kelilipan hingga terkapah-kapah
Mata tak ada mulut untuk teriak minta bantuan
Mata tak ada kuping untuk dengar suara peringatan
Mata tak ada hidung untuk hirup udara nusantara yang dermawan
Mata tak ada tangan untuk halang debu kesusahan
Mata tak ada otak untuk mikir ada apa dibalik kejadian
Mata-mata kalong hanya bisa melihat cahaya lampu dari bawah
Yang lebih parah mereka hanya melihat tanpa adanya kiprah
Hingga yang ada hanyalah susah susah dan susah
Bertahan dengan keluh kesah diatas amarah
Kasur empuk tanah pertiwi telah sediakan segala kekayaan yang melimpah ruah
Lampu merah putih yang cerah telah sinari semua gelap tanpa susah payah
Lelabah berdasi tak sepenuhnya benar atau salah
Indonesiaku berbisik setengah memerintah
Saatnya mata-mata berkiprah
Carilah mulut supaya teriak nama Indonesia tak kalah
Carilah kuping supaya dengar suara pongah dari kasur sebelah
Carilah hidung supaya hirup udara damainya nusantara yang tanpa celah
Carilah tangan supaya raih masa depan yang cerah digandeng lelabah yang amanah
Carilah otak supaya mikir bahwa segala apa yang terjadi akan jadi sejarah
Indonesiaku yang gagah tak mau jengah dengan sejarahnya yang payah
(sumber:shuttershock.com) |
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah membuang waktumu di tulisan saya. Semoga tidak ada dosa.