Rehatlah Pujangga Payah
Cerita ini dimulai
Ketika ilmu pengetahuan memperbudak nalar
Ketika naluri dan akidah tak jadi iktikad
Ketika loka fana hanya pacuan utama
Ketika manusia berlomba-lomba mempertebal telinga
Ketika tak ada beda antara nyata dan maya
Ketika si domot menguasai dunia
Ketika si bakir tak sedia angkat bicara
Cerita ini dimulai
Cerita yang tak satupun sudi tahu apa gerangan judulnya
Sang pujangga saja segan-sungkan
Kalau begitu, jangan lanjutkan ceritanya
wahai pujangga
Rehatlah, kau terlalu payah
Cerita ini belum usai
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah membuang waktumu di tulisan saya. Semoga tidak ada dosa.