Selamat Mati
Mataku
membelalak, aku terbangun dari kobaran api lalu kuhentak-hentakkan kakiku
Menghinggut-hinggut
hingga roboh semua setan-setan yang mati dalam tubuhku
Berkoar-koar
melagukan syair penanda hari
Selamat
datang
Selamat
pagi
Selamat
siang
Selamat
sore
Selamat
petang
Selamat
malam
Selamat
pulang
Setan-setan
yang mati roboh
Setan-setan
yang hidup bangkit
Tubuhku
ini seakan kapas terbakar, namun mataku seperti bola api menyalak-nyalak
Menghentak-hentakkan
hingga bangkitlah yang hidup
Menghinggut-hinggut
hingga robohlah yang mati
Selamatkan
syair penanda hari
Tak
ada peduli pada kobaran api
Tak
ada peduli pada yang mati
Selamatkan
syair penanda hari
Sebab
untuk hidup, harus ada yang mati
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah membuang waktumu di tulisan saya. Semoga tidak ada dosa.