"La Magie de ses Yeux"
Aku mau lihat
"la magie de ses yeux" lalu terbang entah kemana, tak peduli serendah
apa bumi ketika itu. Akan kuambil pintalan aw
an dengan sangat hati-hati namun
cepat, dengan keinginan kuat mengenakannya pada wadah "la magie de ses
yeux" itu. Kumohon dengan teramat pada angin,
bantu aku turun saja, jangan sekaligus mengenyahkan awan itu.
Sehingga ketika aku telah turun pelan-pelan di bumi, diantara
selimut rerumputan yang tempatnya jauh dari mana aku
berpijak untuk terbang, pintalan awan itu masih kurasakan di dekapku.
Tak apa jika angin terus berhembus mengitari ubunku
sambil berbisik tentang rasa-rasa yang mudah berkelukur, kudekap selalu walau
ada yang gamang disana-entah dimana. “La magie de ses yeux” telah memantiknya
dahulu, lalu bukan urusan rasa-rasa itu untuk tahu.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah membuang waktumu di tulisan saya. Semoga tidak ada dosa.