Yang Meronta-Ronta?
Pernah tidak kau merasa begitu gundah, dengan tanpa alasan yang jelas?
Hanya rasa itu tiba-tiba datang dan begitu menguisik. Seperti ada bagian di dalam dirimu yang meronta-ronta, entah itu kesakitan, kesepian,
kegamangan, kekhawatiran, entah apapun itu rasa-rasanya, tak terwakili
oleh gabungan kosakata apapun. Hanya saja kau merasa kehampaan yang luar biasa,
sepanjang hari. Kehampaan-kehampaan itu penuh dan menyesakkan.
Tak ada satupun yang benar-benar manusiawi di matamu. Bahkan
orang yang sedang kau taruh hati padanya. Apalagi orang yang teranggap dekat
denganmu, hanya karena mereka di dekatmu sejak kau lahir hingga tumbuh,
siapapun yang di sekitarmu, tak akan memahami.
Kau punya ruang sendiri yang sulit untuk kau keluar darinya,
begitupun mereka yang sulit untuk menembus masuk ruangmu mungkin. Tapi siapa
juga yang mau masuk?
Kau terus-terusan merangkak, terkadang sambil terisak, berusaha menemukan dan menjadi apa yang sepenuhnya kau mau.
Namun tanah yang
kau pijak, tak hanya dipijak oleh kakimu. Kau harus berbagi ruang untuk kaki
lain berjalan. Bahkan kau dengan berat sekalipun harus menyisih atau mungkin
berhenti. Membiarkan mereka lewat dahulu. Dan itu menyakitimu, menderitakanmu.
Kau merasa kau menghianati waktu. Kau merasa mendustai segalanya tentang batas
ruangmu, kau merasa kawathir jika meninggalkannya, untuk tertidurpun kau
gelisah. Tak kau temui kelegaan.
Kau berpikir kemungkinan-kemungkinan tentang titik dimana
kau berpijak, walau masih sedang kau cari artinya, dimana kau menjadi jauh atau
dijauhi...
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah membuang waktumu di tulisan saya. Semoga tidak ada dosa.